Minggu, 26 Februari 2012

Nasionalisme Bledhug Semeru


Masyarakat Lumajang lagi demam sepak bola. Bukan gara-gara timnas ataupun laga para bintang dari tim papan atas Indonesia. Namun, Lumajang lagi antusias untuk mendukung tim sepak bola kebanggaan masyarakat Lumajang ini. Siapa lagi kalau bukan PSIL.

Ya, PSIL sedang berlaga untuk memperebutkan tiket ke divisi II nasional. Bersama dengan Persema Madiun, Persatu Tuban dan Persesa Sampang, PSIL harus meraih poin penuh dari laga demi laga. Buktinya, PSIL mampu menaklukkan lawan-lawannya meski harus bersusah payah.

Seperti yang tampak pada pertandingan terakhir pada bulan lalu antara PSIL melawan Persesa Sampang. Hasilnya? PSIL menang 2-0 atas tim tamu tersebut. Hasil tersebut mampu membuat PSIL bercokol di puncak klasemen sementara. Namun, penentuanya ada di laga tandang yang dilaksanakan di Tuban.

Dewi fortuna pun berpihak kepada PSIL meski menjaid runner up untuk lolos ke divisi II nasional. Hal ini tak luput dari dukungan para suporter setia PSIL yang dijuluki dengan nama Bledhug Semeru. Merekalah yang mampu membangkitkan semangat arek-arek Laskar Wirabhumi. Dan hal itu merupakan impian yang harus diwujudkan untuk bisa berlaga di Senayan, Jakarta nantinya.

Kamis, 23 Februari 2012

Batik Lumajang Bermetamorfosis


Pendopo kabupaten Lumajang mendadak ramai. Bukan tanpa sebab, karena lokasi tersebut digunakan sebagai tempat Lomba Desain Batik khas Lumajangan. Jangan heran kalau di tempat ini menjadi ramai.

Sejak UNESCO meresmikan batik sebagai warisan dunia, Indonesia berlomba-lomba untuk mempromosikan batik sebagai ciri khas negaranya. Tak luput, kabupaten Lumajang lagi gencar mengamini. Seperti yang dilakukan oleh PKBM Citra Yosowilangun yang bekerjasama dengan Kantor Pariwisata, Seni dan Budaya serta Dinas Industri dan Perdagangan (23/2), menyelenggarakan lomba desain batik Lumajang.

Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 100 peserta mulai dari kalangan pelajar hingga masyarakat umum. Mereka menggambar motif batik di kain putih sepanjang 300 meter yang nantinya akan menjadi rekor batik terpanjang di Jawa Timur. Berbagai motif dikreasikan oleh peserta lomba. Antara lain motif jaran kencak, semeru, pisang dan sulur-sulur.

Antusiasme ini terbukti sukses karena mereka mengikuti kegiatan tersebut sampai akhir. Bahkan ini digadang-gadang akan menjadi cikal bakal lahirnya Hari Batik Lumajang. Jadi, tunggu saja tanggal mainnya untuk melihat hasil mereka pada tanggal 18 Maret 2012 di KWT. Selamat bermetamorfosa batik Lumajang!

Rabu, 01 Februari 2012

Air Terjun Kali Gedang


Topografi Lumajang yang mempunyai gunung, dataran tinggi serta berbukit ternyata banyak menyimpan air terjun. Salah satunya yang ada di dataran tinggi kebun teh Gucialit. Namanya air terjun Kali Gedang.

Nama Kali Gedang sendiri konon berasal dari banyaknya wit gedang (pohon pisang) yang ada di sekitar lokasi air terjun. Sementara kata kali berasal dari bahasa Jawa yang berarti sungai. Dan hal tersebut memang benar adanya karena di aliran sungai bawahnya air terjun banyak pohon pisang di kanan kirinya. Bahkan boleh dibilang daun pisangnya berbeda dari kebanyakan yakni lebih lebar dan warnanya hijau gelap.

Untuk menuju ke lokasi ini cukuplah mudah. Dari gerbang masuk perkebunan, langsunglah menuju ke area kebuh teh. Dari gerbang berjarak sekitar 300 meter dan ditandai dengan jembatan pertama di area kebun tersebut. Dari situ, kita harus berjalan lagi ke arah hulu sungai yakni arah barat. Sebelum sampai di lokasi, kita akan menemukan air terjun kecil yakni Coban Bedhug. Di atas coban inilah Kali Gedang berlokasi.

Jarak dari Coban Bedhug ke Kali Gedang sekitar 100 meter. Dan di sinilah dapat ditemukan suasana alam yang segar dengan hawa yang sejuk khas pegunungan. Adapun tinggi air terjun sekitar 10 meter dengan panorama hijau khas kebuh teh Gucialit.

Lokasi: Lumajang bagian Barat Laut, desa Gucialit, kec. Gucialit