Sabtu, 15 Desember 2012

Beragam Seni Budaya di Harjalu 757


Hari Jadi Lumajang (Harjalu) yang ke-757 berlangsung cukup meriah. Berbagai kesenian khas Lumajang ditampilkan di perayaan tahunan ini. Hal inilah yang membuat banyak warga Lumajang berbondong-bondong ke alun-alun demi menyaksikan rangkaian acara tersebut.


15 Desember 2012, merupakan tonggak sejarah dibentuknya kabupaten nan damai, makmur dan sejahtera, Lumajang. Usia 757 merupakan usia yang cukup udzur bagi kalender usia manusia, namun tidak bagi Kabupaten Lumajang. Usia tersebut adalah usia kebangkitan atas capaian yang selama ini dicita-citakan oleh peletak sejarah Nagara Lamajang. Selirik itulah yang tergambar pada sendratari Kolosal Arya Wiraraja yang disuguhkan pada prosesi Harjalu 757.


Selain itu, turut pula dimeriahkan oleh arak-arakan tumpeng yang berjumlah 757 sesuai dengan usia kabupaten. Yang unik, tahun ini diwarnai dengan aksi akstrem paramotor (paralayang menggunakan motor untuk terbang) yang membawa spanduk besar yang bertuliskan Harjalu ke-757. Cukup seru dan mendebarkan.

"Duta Wisata" Cak Yuk yang langganan jadi penerima tamu
Aksi paramotor yang seru dan ekstrem

Tak kalah heboh, setiap kecamatan se-Kabupaten Lumajang mengirimkan hasil buminya untuk dirayakan bersama ribuan masyarakat yang tumplek blek di alun-alun. Namun ironis, beberapa dari mereka tak patuh untuk grebeg tumpeng dan hasil bumi yang sudah ludes ketika pembacaan do'a sedang berlangsung. Hedeh-hedeh...


Prosesi sakral ini pun diakhiri dengan aktraksi marchingband dari TNI AAL Surabaya, Genderang Suling Gita Jala Taruna dan pawai kesenian khas Lumajang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan komentar...gratis kok! Hehehehe...