 |
Mading favorit Tim Singgah Lumajang dari SMPN 2 Puger |
Pada bulan April ini, kami
sengaja jalan-jalan ke luar kota. Ngapain? Kami melihat pameran Majalah Dinding
(Mading) ASIK yang digagas oleh Radar Jember (Jawa Pos Group). Agenda ke kabupaten
tetangga memang sudah jauh-jauh hari. Alasannya, kami tak mau ketinggalan
dengan perhelatan perdana tersebut. Baru
tahun ini RJ, sebutan untuk Radar Jember, menggelar Ajang Siswa Kreatif (ASIK)
se-karisidenan Besuki dan Lumajang. Kegiatan tersebut merupakan adopsi dari
Deteksi Convension (detcon) yang diselenggarakan oleh Deteksi Jawa Pos di
Surabaya dan merupakan agenda tahunan terakbar di Jawa Timur.
Bukan hanya lomba mading 3D,
namun juga ada lomba baca puisi, lomba telling
story, lomba mewarnai, lomba desain kaos dan parade band. Helatan yang
diyakini terbesar di kawasan tapal kuda tersebut memang mampu menyedot
perhatian publik. Tak heran, kalau gedung Temprina Grafika di kawasan Tegal
Besar jadi ramai.
 |
SMAN 2 Jember (1) |
 |
SMPN 1 Bondowoso |
 |
SMAN 2 Jember (2) |
 |
MAN 1 Jember |
Yang menjadi perhatian kami hanya
satu yakni lomba mading 3D. Lomba ini memamerkan bakat dan kreatifitas siswa
dalam dunia jurnalistik dan desain. Banyak bentuk mading yang unik dan asyik. Salah
satu yang mengusik mata kami adalah mading dari SMPN 2 Puger. Mading ini unik
dan kreatif dengan bahan dasar daur ulang alias alami. Mading yang berbentuk
pantai khas Puger, lengkap dengan bukit dan perahunya. Yang lebih unik lagi,
mading tersebut bak diorama pantai Puger sebenarnya. Apalagi dengan
artikel-artikel yang dikemas secara apik dan rapi.
Kedua, mading dari SMAN 2 Bondowoso.
Mading ini berbentuk jamur dengan dua sisi. Sisi yang satunya tentang dampak
dari narkoba dan sisi lainnya merupakan hidup sehat tanpa narkoba. Tinggi mading
tersebut sekitar 1,5 meter dengan aksesoris yang ciamik.
 |
SMPN 2 Jember (1) |
 |
SMPN 2 Jember (2) |
 |
kiri: SMAN 2 Lumajang dan kanan: SMAN 2 Bondowoso |
Dan satu-satunya mading dari Lumajang
adalah dari SMAN 2 Lumajang yang mengangkat tema tentang narkoba dengan desain
lampion di atas globe yang ditopang oleh dua tangan. Karena menjadi satu-satunya wakil dari kota pisang, tentunya kami bangga
akan kreasinya meski masih kurang bisa bersaing dengan mading yang lain (baca list para pemenang di bawah ini)
 |
klik gambar untuk memperbesar! |
Terakhir, kami pun puas untuk
jalan-jalan kali ini meski cuaca kurang mendukung karena kami harus pulang ke
Lumajang dengan basah kuyup. Tapi, semuanya itu seru dan asyik. Ayo ditunggu kreasi mading Kalian untuk
mewakili Lumajang tahun depan. Semangat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan komentar...gratis kok! Hehehehe...