Siapa yang tak kenal Doraemon?
Semua orang pasti pernah menonton kartun karya Hiroshi Fujimoto ini. Tentunya kita akan diajak berpetualang dengan
gadget-gadget unik ala Doraemon dan Nobita. Salah satunya adalah lorong waktu.
Yakni perjalanan ke ruang waktu yang berbeda, baik masa lampau maupun masa akan
datang.
Lalu, apa hubungannya dengan Candi Gedhong Putri? Nah, ketika Tim
Singgah Lumajang (TSL) berwisata ke sana bersama teman-teman Komunitas
Mahasiswa Peduli Lumajang (KMPL), kami seakan-akan diajak masuk ke lorong waktu
Lumajang tempo dulu. Karena di sinilah kami menemukan cikal bakal kabupaten
Lumajang ini.
Candi yang terletak di dusun Gedhong Putri desa Kloposawit, Candipuro
ini berada di tengah-tengah sawah yang sungguh elok pemandangannya. Hijaunya
persawahan terbentang dari pintu gerbang hingga titik lokasi. Gemiricik aliran
sungai turut menyemarakkan suasana alam di sana. Apalagi pohon-pohon kelapa
dengan buahnya yang hijau. Hmmm...Degan!
Candi Gedhong Putri merupakan candi peninggalan Ratu Nararrya Kirana
yang diyakini sebagai ratunya Lumajang. Mungkin agak janggal kalau dikatakan
ratu bukan raja yang selama ini dikenal, namun memang ini kenyataannya. Karena
dilihat dari nama candi dan beberapa referensi sejarah mencatat bahwa sosok
Nararrya Kirana menyukai bunga (identik dengan feminin).
Tempat candi ini berdiri tak terlalu luas, hanya beberapa meter
persegi saja dengan dikelilingi pagar kawat sebagai bentuk penjagaan dan
kelestarian.
Di sekeliling batu Lingga Yoni |
Di sebelah utara, terdapat batu Lingga Yoni yakni batu simbol
kesuburan manusia. Jika kita ke sana maka harus melewati pematang sawah yang
akan membuat pengalaman tersendiri. Batu tersebut berbentuk kotak persegi
menjulang dengan motif pahatan sulur dan kepala naga. Sayang, kepala naganya
telah hilang karena tangan-tangan jahil orang tak bertanggung jawab.
Singkatnya, batu tersebut mirip lumpang lengkap dengan penumbuknya.
Dari Candi Gedhong Putri inilah Lumajang berdiri, karena stuktur
batunya lebih tua daripada di situs Biting. Jadi, berbanggalah masyarakat
Candipuro, karena mereka adalah keturunan langsung dari ratu Lumajang.
berbagi post cak....
BalasHapusdulu waktu ikut LKTI sejarah, kami juga meneliti obyek ini.
karena kurang beruntung (nggak menang) akhirnya kami post di sini
http://pisangagung.blogspot.com/2010/12/assalamualaikum.html
@sammy: iya monggo, malah kami senang karena semakin banyak artikel/ tulisan yang mengulas tentang potensi wisata Lumajang...
BalasHapus