Jumat, 23 Maret 2012

Serunya Lihat Ogoh-Ogoh



Malam penuh gerimis tak menyurutkan niat para ratusan umat Hindu Senduro untuk melaksanakan pawai ogoh-ogoh sebagai bagian dari perayaan Nyepi. Pawai yang berlangsung meriah tersebut merupakan upacara pengerupukan yang diarak mulai pura Mandara Giri Semeru Agung menuju ke Kali Ireng-Ireng.

Warga Senduro dan sekitarnya tumplek blek di jalanan utama Senduro. Mereka rela menunggu dan menyaksikan pawai ogoh-ogoh yang tiap tahun selalu diadakan. Tak ayal, kerumunan warga tersebut sempat membuat macet jalanan. Tapi, itulah serunya lihat ogoh-ogoh beramai-ramai.

Senin, 19 Maret 2012

Cantingan, Yuk!


Bulan Maret menjadi sejarah bagi perkembangan batik di Lumajang. Pasalnya, sejak tanggal 18 Maret 2012 telah dicanangkan sebagai Hari Batik Lumajang. Hal ini dibuktikan dengan keseriusan kabupaten Lumajang untuk terus mempromosikan batik lokal.

Bertempat di Kawasan Wonorejo Terpadu (KWT), rangkaian kegiatan yang dinamakan Pencanangan Batik Lumajangan (Cantingan) dibuka langsung oleh bupati dan wakil bupati Lumajang. Selain untuk memecahkan rekor batik terpanjang yakni 300 meter, juga ditampilkan ratusan pelajar dan masyarakat umum Lumajang mencanting langsung di kain tersebut. Alhasil, kegiatan ini mampu menyedot perhatian publik untuk langsung ke KWT dan tempat itu mendadak ramai.

Selain membatik, juga dilaksanakan Pemilihan Putra Putri Batik Lumajang. Ada juga beberapa stand pameran yang memajang berbagai produk khas Lumajang, baik dari UKM, sekolah maupun dinas. Kesemuanya merupakan satu paket kegiatan Cantingan.

Kegiatan yang dipelopori oleh komunitas batik Yosowilangun (PKBM Citra) ini mendapat dukungan langsung dari Kantor Pariwisata, Seni dan Budaya serta Dinas Industri dan Perdagangan. Bahkan, bupati dan wakil bupati rela berdesak-desakan dengan pengunjung yang saat itu hadir di lokasi. Akhirnya, Selamat Hari Batik Lumajang! Ayo terus berkreasi!

Eits, Ada Lumba-Lumba di Lumajang


Dalam dua minggu di bulan Maret (1-18/3), masyarakat Lumajang dihibur oleh aksi akrobatik dari lumba-lumba. Berlokasi di lapangan GOR Wira Bhakti, arena tersebut menjadi hiburan yang langka di Lumajang. Pasalnya, sangat jarang ada hiburan yang serupa apalagi mampu membuat penasaran.

Pentas Lumba-lumba merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh salah event organizer dari Semarang, Jawa Tengah. Mereka selama 2 minggu mendirikan arena hiburan bagi masyarakat Lumajang yang ingin menyaksikan aksi para satwa yang didatangkan langsung dari Semarang.

Selain atraksi lumba-lumba sebagai sajian utama, juga dihibur dengan aksi si Dona, burung kakak tua yang lucu, duo linsang dan seekor beruang madu yang menggemaskan. Atraksi demi atraksi pun dimulai dan mampu membuat decak kagum para penonton di sana. Salah satu aksi yang paling menarik adalah perilaku lumba-lumba yang mampu berhitung dan bermain basket. Hebat!

Atraksi yang hanya berlangsung 1 jam tersebut diakhiri dengan foto bersama dengan satwa yang ditampilkan. Tak ayal, hal ini membuat antrian panjang penonton demi dicium dan memegang lumba-lumba. Untuk ukuran hiburan di Lumajang, pentas lumba-lumba merupakan yang mengesankan selama ini.