Malam penuh gerimis tak menyurutkan niat para ratusan umat Hindu Senduro untuk melaksanakan pawai ogoh-ogoh sebagai bagian dari perayaan Nyepi. Pawai yang berlangsung meriah tersebut merupakan upacara pengerupukan yang diarak mulai pura Mandara Giri Semeru Agung menuju ke Kali Ireng-Ireng.
Warga Senduro dan sekitarnya
tumplek blek di jalanan utama Senduro. Mereka rela menunggu dan menyaksikan
pawai ogoh-ogoh yang tiap tahun selalu diadakan. Tak ayal, kerumunan warga
tersebut sempat membuat macet jalanan. Tapi, itulah serunya lihat ogoh-ogoh
beramai-ramai.
Dari pantauan Tim Singgah
Lumajang (TSL), ada sekitar 20 ogoh-ogoh yang ditampilkan. Bentuknya pun
beragam. Ada yang tradisional seperti karakter Rahwana, Betara Kala dan
karakter angkara murka di pewayangan. Bahkan ada juga yang modern, seperti
karakter Bajang di serial Tutur Tinular serta pocong-pocongan.
Pawai tersebut merupakan aset
wisata yang bagus bagi Lumajang. Meski untuk saat ini masih ditonton oleh warga
lokal Lumajang. Ke depannya, semoga
kegiatan tersebut mampu menyedot perhatian wisatawan sehingga Lumajang
mempunyai daya tarik lebih dibanding daerah lain.
aaaaaaaaakkkk,,baru tau di lmj juga ada ogoh2. pertama liat pas di mataram. menjelang nyepi. waaaaaa perlu dikunjungi nih di senduro
BalasHapusya iya dunk...ayo kapan2 ke senduro liat pawai ini.
Hapus