Kamis, 12 April 2012

Berkreasi dengan Mading Unik


Mading favorit Tim Singgah Lumajang dari SMPN 2 Puger

Pada bulan April ini, kami sengaja jalan-jalan ke luar kota. Ngapain? Kami melihat pameran Majalah Dinding (Mading) ASIK yang digagas oleh Radar Jember (Jawa Pos Group). Agenda ke kabupaten tetangga memang sudah jauh-jauh hari. Alasannya, kami tak mau ketinggalan dengan perhelatan perdana tersebut.  Baru tahun ini RJ, sebutan untuk Radar Jember, menggelar Ajang Siswa Kreatif (ASIK) se-karisidenan Besuki dan Lumajang. Kegiatan tersebut merupakan adopsi dari Deteksi Convension (detcon) yang diselenggarakan oleh Deteksi Jawa Pos di Surabaya dan merupakan agenda tahunan terakbar di Jawa Timur.

Bukan hanya lomba mading 3D, namun juga ada lomba baca puisi, lomba telling story, lomba mewarnai, lomba desain kaos dan parade band. Helatan yang diyakini terbesar di kawasan tapal kuda tersebut memang mampu menyedot perhatian publik. Tak heran, kalau gedung Temprina Grafika di kawasan Tegal Besar jadi ramai. 


SMAN 2 Jember (1)
SMPN 1 Bondowoso
SMAN 2 Jember (2)
MAN 1 Jember

Yang menjadi perhatian kami hanya satu yakni lomba mading 3D. Lomba ini memamerkan bakat dan kreatifitas siswa dalam dunia jurnalistik dan desain. Banyak bentuk mading yang unik dan asyik. Salah satu yang mengusik mata kami adalah mading dari SMPN 2 Puger. Mading ini unik dan kreatif dengan bahan dasar daur ulang alias alami. Mading yang berbentuk pantai khas Puger, lengkap dengan bukit dan perahunya. Yang lebih unik lagi, mading tersebut bak diorama pantai Puger sebenarnya. Apalagi dengan artikel-artikel yang dikemas secara apik dan rapi.

Kedua, mading dari SMAN 2 Bondowoso. Mading ini berbentuk jamur dengan dua sisi. Sisi yang satunya tentang dampak dari narkoba dan sisi lainnya merupakan hidup sehat tanpa narkoba. Tinggi mading tersebut sekitar 1,5 meter dengan aksesoris yang ciamik.

SMPN 2 Jember (1)
SMPN 2 Jember (2)
kiri: SMAN 2 Lumajang dan kanan: SMAN 2 Bondowoso

Dan satu-satunya mading dari Lumajang adalah dari SMAN 2 Lumajang yang mengangkat tema tentang narkoba dengan desain lampion di atas globe yang ditopang oleh dua tangan.  Karena menjadi satu-satunya  wakil dari kota pisang, tentunya kami bangga akan kreasinya meski masih kurang bisa bersaing dengan mading yang lain (baca list para pemenang di bawah ini)

klik gambar untuk memperbesar!
Terakhir, kami pun puas untuk jalan-jalan kali ini meski cuaca kurang mendukung karena kami harus pulang ke Lumajang dengan basah kuyup. Tapi, semuanya itu seru dan asyik.  Ayo ditunggu kreasi mading Kalian untuk mewakili Lumajang tahun depan. Semangat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan komentar...gratis kok! Hehehehe...