Pelaksanaan Napak Tilas dan Jalan Sehat Kota Raja Lamajang 2011 (21.05) bukan hanya sekedar perwujudan akan pelestarian cagar budaya, namun juga menyajikan perpaduan unik antara seni Bali dan Jawa. Bukan tanpa sebab, lantaran banyaknya masyarakat Bali terutama dari keturunan Arya Wiraraja menyempatkan diri bergabung untuk memeriahkan acara tersebut.
Dua tari kontemporer turut mewarnai malam pagelaran seni saat itu, diantaranya adalah tari topeng Arya Wiraraja Muda dan tari topeng Arya Wiraraja Tua. Kolaborasi seni Jawa ditampilkan dengan tembang Macapat yang dibawakan oleh Komunitas Mahasiswa Peduli Lumajang (KMPL).
Acara malam tersebut diakhiri dengan napak tilas spiritual keturunan Arya Wiraraja di areal pemakaman Biting. Di sana mereka melakukan ritual pembacaan doa dan penyatuan batin kepada leluhurnya. Tak ayal, bau kemenyan dan dupa turut membuat malam itu tampak mistis. Bahkan sesajen tersaji di mana-mana di sekitar areal makam.
Selesai acara, para peziarah yang kebanyakan dari umat hindu Bali langsung menuju ke penginapan masing-masing. Sementara panitia terus melakukan koordinasi untuk persiapan acara puncak besoknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan komentar...gratis kok! Hehehehe...