Jumat, 29 April 2011

Batik Lumajang Semakin Giat Berkreasi


Semakin hari batik Lumajang ingin menunjukkan jati dirinya. Salah satu kegiatan yang digagas oleh PKBM Citra Yosowilangun ini mendapat perhatian dari instansi terkait. Seperti pada Festival Batik Lumajang yang lalu, dukungan tersebut datang dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Lumajang.

Melalui kegiatan yang bertajuk “Fasilitas bagi Industri Kecil dan Menengah Terhadap Pemanfaatan Sumber Daya (Pelatihan Peningkatan Mutu Produk Batik)". Kegiatan tersebut berlangsung di Balai Desa Yosowilangun Lor pada 25-29 April 2011. Pelatihan tersebut membahas berbagai peningkatan mutu produk batik, mulai dari cara menyanting yang baik, pewarnaan, sket motif hingga finalisasi hasil akhir.

Kegiatan tersebut diisi langsung oleh pakar batik dari Balai Besar Batik dan Kerajinan DI Jogjakarta. Kedua pemateri yang hadir, Syamsudin dan Evi, tampak dengan ramah melakukan berbagai praktek terkait batik. Mulai dari teknik membatik, pewarnaan hingga cara untuk membuat warna semakin bagus. Tentunya hal tersebut membuat para peserta semakin antusias untuk mengikutinya.

Setelah teori tentang batik selesai, para peserta langsung mempraktekannya di tempat. Motif dan coraknya pun bervariasi. Tentunya lebih bagus daripada teknik yang mereka  gunakan sebelum mengikuti pelatihan tersebut. Salah satu contohnya adalah para peserta sudah berani melakukan teknik gradasi dalam membatik. Bahkan sudah memulai menggunakan pewarnaan alami yang dibuat dari kulit pohon, daun, kunyit dan bahan-bahan alam yang lain.

Kamis, 28 April 2011

Napak Tilas Kota Raja Lamajang


TEMA:
Dengan Semangat Kebangkitan Nasional dan Kepahlawanan Arya Wiraraja, Mari Kita Perkokoh Rasa Persatuan dan Kesatuan untuk Melestarikan Kota Raja Lamajang

LATAR BELAKANG:
Pada tahun 1300-an Kerajaan Lamajang atau yang di dalam Babad-babad sering di sebut Majapahit Timur itu merupakan suatu kerajaan besar di mana wilayah kekuasaannya meliputi daerah Tiga Juru yaitu Lamajang, Panarukan dan Blambangan dan ditambah dengan daerah-daerah seperti Sumenep (Madura) dan Bali. Kerajaan Lamajang ini didirikan oleh seorang tokoh pengatur siasat yang mumpuni dan menjadi arsitek utama kerajaan Majapahit yaitu Arya Wiraraja. Di Lamajang pula tempat basis pertahanan dan tempat meninggalnya Mpu Nambi, seorang teman seperjuangan Raden Wijaya atau pendiri Majapahit dan PatihAmangkubumi yang pertama di Kerajaan Majapahit. Jadi Lamajang pada waktu itu dikenal kebesarannya bukan hanya karena luasnya daerah kekuasaan tetapi juga karena di sana tinggal dan basis pemerintahan tokoh-tokoh yang disegani.

Kebesaran Kerajaan Lamajang ini masih dapat kita saksikan sampai hari ini dengan adanya peninggalan-peninggalan yang luar biasa besarnya seperti benteng dengan ketebalan 6 meter, tinggi 8-10 meter dan panjang sejauh 10 km. Peninggalan yang luar biasa besar ini sekarang dikenal sebagai Situs Biting yang di perkirakan sebagai benteng kota raja Lamajang dan berada di Dusun Biting, Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono. Di samping tembok benteng kota raja, di Situs Biting dapat dijumpai adanya Pengunga`an atau menara pengawas dan juga makam Petilasan Minak Koncar, salah seorang penguasa legendaris di Lamajang. Perlu diketahui benteng yang ada di Situs Biting adalah benteng tertua dan terbesar yang ada di Indonesia dan di Nusantara dan tentu nantinya akan menjadi kebanggaan bagi Kabupaten Lumajang maupun Indonesia.

TUJUAN KEGIATAN:
Sebagai bentuk penyadaran kepada masyarakat Lumajang bahwa dulu Lumajang adalah sebuah kerajaan yang besar dan merdeka yang pada perjalanannya keberadaannya sengaja dihilangkan dan kegiatan ini sebagai bentuk promosi dan pengenalan kepada masyarakat Lumajang dan sekitarnya "Tentang Sejarah Lumajang Sebenarnya", yang sudah 700 tahun tidak pernah diperhatikan.D an semoga dengan kegiatan ini pemerintah Lumajang, khususnya, akan memperhatikan dan mau melestarikan peninggalan dan cagar budaya yang ada di Biting (Situs Biting).

PELAKSANAAN:
Minggu, 22 Mei 2011
Pukul 06.00 - 10.00 wib
di Situs Biting, dusun Biting, desa Kutorenon, kec. Sukodono

TIKET:
Rp. 2000 (mendapatkan kupon undiah berhadiah)

HADIAH:
Lemari es, Sepeda mini, DVD player, Rice cooker, Setrika dan hadiah menarik lainnya

PENDAFTARAN:
  1. Warung Gaul Armada; Jl. Suwandak 83, CP. +62858 5938 4616
  2. Warnet Armada, Pertokoan Depan Stadion Semeru
  3. Radio Suara Lumajang
  4. Omah Singgah Lumajang

Senin, 25 April 2011

Pawai Kartini ala Siswa TK



Peringatan Hari Kartini memang benar-benar dimanfaatkan oleh sejumlah lembaga pendidikan di Lumajang. Salah satunya adalah RA Muslimat IX Banjarwaru kec. Lumajang. Sebagai salah satu bentuk pendidikan, tentunya mengenalkan sejarah RA. Kartini kepada anak-anak merupakan suatu bukti untuk tetap melestarikan perjuangannya. Dunia anak-anak yang menggembirakan dan ceria mampu menjadi media mengenalkan Kartini sesuai dengan tingkatan usia mereka.

Seperti yang tampak pada Minggu (24.4), berbagai atribut pawai Kartini menghiasi jalanan dari Banjarwaru ke Serbet. Tampak deretan becak hias yang mengangkut penumpang cilik berjejer rapi. Selain keunikan becak dan hiasannya, ekspresi imut-imut sang bocah juga menarik perhatian warga sekitar. Terlebih dengan adanya Reog sebagai pengambil start awal.

Bahkan ada juga peserta yang menaiki andong (bhs. Jawa; dokar) yang sudah jarang ditemui di Lumajang. Pawai yang berangkat sekitar pukul 08.00 wib tersebut memang menarik perhatian warga sekitar karena jarang sekali ada pawai di daerah yang dilalui tersebut. 

Sementara itu, banyak juga orang tua yang ikut mendampingi putra-putrinya bahkan ikut naik becak maupun andong.  Karena memang cuaca saat itu sangat terik. Namun tak membuat kemeriahan acara tersebut hilang hingga di garis finish.

Minggu, 24 April 2011

Persiapan Tim Triathlon Lumajang

 

Berbagai persiapan dilakukan oleh Tim Triathlon Lumajang yang akan berlaga di Lomba Triathlon Tulungangung pada 8 Mei mendatang. Salah satu persiapan itu adalah latihan fisik yang dilakukan seminggu sekali dengan porsi bertingkat. Seperti yang tampak dalam 2 minggu ini, tim triathlon Lumajang berlatih di kolam prestasi Veteran. Dalam latihan tersebut dibagi menjadi 2 tim yakni tim A dan tim B yang mempunyai porsi latihan berbeda.

MINGGU I (17.4)
Latihan dilaksanakan sejak pukul 07.00 wib bertempat di ruang latihan kolam prestasi Veteran. Ada sekitar 10 atlet dari cabang olahraga renang. Berbagai olah fisik dilakukan untuk pemanasan sebelum latihan dimulai. Dipandu oleh Maulana Akbar sebagai pelatih dan Guntur Ali Irfan sebagai asisten pelatih, tampak beberapa peserta mengikuti latihan tersebut dengan tertib.


Setelah pemanasan selesai, kedua tim yang akan berlatih mengambil posisi masing-masing di atas kolam. Untuk tim A mengambil porsi 800 meter dan tim B porsi 600 meter. Tampak berbagai gaya renang mereka gunakan karena di triathlon sendiri tidak ada aturan khusus harus menggunakan gaya tertentu sehingga peserta bebas menggunakan gaya apapun sesuai kemampuannya.

Sekitar 10 menit mereka melakukan salah satu cabang perlombaan dalam triathlon yakni renang. Satu per satu langsung mempersiapkan diri untuk cabang olahraga selanjutnya yaitu bersepeda. Untuk rute minggu awal, mereka menuju ke alun-alun kota Lumajang. Dengan porsi 20 putaran untuk tim A sedangkan tim B hanya 15 putaran. Pada latihan minggu I ini peserta tampak bersemangat meski cuaca cukup terik pagi itu. Setelah mereka mengitari alun-alun beberapa menit, sekitar pukul 08.30 wib mereka langsung  melanjutkan dengan cabang olahraga ketiga yakni lari.


Untuk tim A memutari alun-alun 6 kali sedangkan tim B hanya 4 kali. Kali ini tenaga peserta latihan sedikit terkuras karena cuaca semakin terik. Namun tak menyurutkan niat mereka untuk menyelesaikan target sesuai instrukasi dari pelatih. Dari para pendamping pun telah menyediakan air minum bagi mereka yang staminanya berkurang. Sesekali di antara para peserta menyiramkan air ke tubuh mereka. Dan sekitar pukul 10.00 wib latihan hari itu diakhiri lalu dilanjutkan ke rumah salah seorang peserta untuk santai-santai. 

MINGGU II (24.4) 
Seperti minggu I, latihan dimulai sejak pukul 07.00 wib. Kali ini peserta latihan lebih banyak dibanding minggu sebelumnya karena atlet balap sepeda juga bergabung dan atlet renang bertambah. Pemanasan pun dimulai di ruang latihan yang terletak di lantai 1 sebelah barat kolam renang. Sekitar 5 menit, pemasanan telah usai dan melakukan doa bersama sebelum porsi latihan dilaksanakan. Pada kesempatan ini, pendamping bertambah 2 orang yang akan memandu mereka selama latihan. Karena mengingat rutenya berbeda dengan minggu sebelumnya.


Untuk renang, masing-masing tim masih dengan porsi yang sama dengan minggu yang lalu. Berbagai gaya renang pun mereka lakukan sesuai keinginan. Tampak kali ini kolam lebih ramai dibanding sebelumnya. Sehingga peserta harus berbagi tempat dengan non peserta yang saat itu juga menggunakan kolam renang. Sekitar pukul 07.30 wib, para peserta latihan sudah menyelesaikan target renang mereka dan langsung mempersiapkan diri untuk bersepeda.

Kali ini rute bersepeda masih sama dengan minggu yang lalu namun ditambah ke daerah Suko. Sehingga sedikit lebih jauh dari sebelumnya. Adapun untuk tim A memutari alun-alun sebanyak 25 kali dan tim B sebanyak 20 kali. Tampak saat latihan, di antara peserta saling salip-menyalip sehingga menarik perhatian para pengguna jalan. Canda tawa sempat terlihat di antara mereka meski kadang-kadang tampak serius. Para pendamping pun tak lelahnya memberi semangat bagi mereka untuk terus memacu sepedanya.


Pukul 08.45 wib, mereka telah menyelesaikan target kedua. Setelah itu, satu per satu dari mereka langsung menambah jatah bersepeda ke daerah Suko. Rutenya dari alun-alun menuju ke lapangan Suko dan memarkir sepeda di salah satu rumah peserta sebelum mengambil porsi lari. Kali ini lintasan lari lebih panjang dari alun-alun dengan rute dari lapangan suko ke arah selatan, memutar ke ponpes Ar Rohmaniah lalu ke pos TPA dan memutar kembali ke lapangan. Untuk tim A mengambil porsi sebanyak 5 putaran dan tim B sebanyak 4 putaran.

Setelah menyelesaikan target, mereka pun beristirahat dan bersantai di beranda rumah salah seorang peserta. Tampak suasana kekeluargaan muncul di antara mereka. Sesekali terdengar suara bercanda yang membuat suasana semakin gayeng. Sekitar pukul 09.30 wib, latihan hari itu diakhiri.

Kamis, 21 April 2011

Habis Gelap, Terbitlah Terang

Entrepreneur ala PKK Lumajang

 
Cuaca lumayan cerah dan terik di daerah kota Lumajang. Namun tak menyurutkan ibu-ibu PKK se- kabupaten Lumajang untuk hadir di pendopo. Mereka hadir untuk mengikuti acara peringatan Hari Kartini dan bincang-bincang usaha bersama Dian Kristian Ningrum, seorang pengusaha dan motivator.

Acara tersebut dihadiri sekitar 100 orang ibu-ibu yang berasal dari berbagai kecamatan di Lumajang. Suasana acara tersebut tampak gayeng dan sersan (serius santai). Apalagi cara penyampaian narasumber yang mampu menguasai pendengar. Sesekali terdengar humor-humor kecil yang meluncur dari narasumber. Sehingga membuat peserta tertawa lepas.

Selain acara bincang-bincang, terdapat pula bazar kecil yang memajang berbagai produk khas Lumajang. Yang paling menarik perhatian adalah batik. Sebagai salah satu warisan dunia yang berasal dari Indonesia, tentunya Lumajang tak mau ketinggalan untuk memperkenalkan batik khasnya ke masyarakat umum. Berbagai motif terpajang rapi di atas papan pamer sehingga mampu menarik perhatian peserta. Selain itu juga ada gelar produk sari buah dan berbagai kebutuhan IT.

Peringatan Hari Kartini memang bervariasi untuk dirayakan, tentunya semua itu mempunyai pesan yang positif. maka, jadikanlah momean peringatan Hari Kartini sebagai momentum kebangkitan wanita Indonesia, khususnya Lumajang.  

Pemandian Alam Selokambang


Cuaca sedang panas? Ingin mandi berendam? Cobalah ke pemandian alam Selokambang. Letaknya tak jauh dari kota, sekitar 5 km. Objek wisata ini merupakan objek andalan bagi kabupaten Lumajang, selain lokasinya dekat dengan kota, kebanyakan warga Lumajang sudah jatuh cinta dengan pemandian alam ini.

Objek wisata ini diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit jika mandi di dalamnya. Terdapat dua kolam yang bisa dimanfaatkan. Satu kolam khusus anak-anak yang berada di sebelah timur dan satu lagi kolam besar untuk dewasa si sebelah barat. Dan tentu saja airnya dingin menyegarkan!

Berbagai fasilitas pendukung juga tersedia, antara lain: flying fox, perahu dayung, bebek kayuh dan lapangan tenis. Di sekeliling kolam juga banyak terdapat warung-warung yang bernuansa gazebo yang menjual berbagai kuliner khas di sana. Jika tak bisa berenang? Jangan khawatir karena juga tersedia penyewaan pelampung (ban).

Di sebelah selatan terdapat danau besar yang biasanya digunakan untuk wahana air seperti bebek kayuh dan perahu dayung. Kalau masih kurang puas, cobalah berendam kembali ke kolam. Dijamin bakal ketagihan datang ke sini!

Lokasi: Lumajang bagian Barat, desa Purwosono, kec. Sumbersuko

Rabu, 20 April 2011

Pura Mandara Giri Semeru Agung


Merupakan salah satu pura tertua di Nusantara. Letaknya bertopografi pegunungan dan berhawa sejuk yakni Senduro yang diyakini dekat dengan nilai spiritual umat Hindu yakni sejarah gunung Semeru.

Pura yang biasanya dijuluki Pura Kahyangan Jagat (tempat memuja Hyang Widhi Wasa) pada hari-hari tertentu ramai dikunjungi umat Hindu, terutama dari Bali. Maka jangan heran kalau melihat atribut khas Bali yang terdapat di sepanjang jalan menuju ke pura ini. Seperti untaian janur, sesajen, patung bersarung dan taburan bunga-bunga.

Bangunan pura merupakan bangunan utama dari objek wisata religi ini. Selain itu juga terdapat aula besar yang biasanya digunakan untuk acara pertemuan dan pagelaran budaya, letaknya berada di samping timur. Kalau lewat dari gerbang depan, maka kita akan disuguhi pemandangan lapangan rumput hijau nan luas. Sungguh terasa di Bali!

Keunikan pura ini selain bangunannya adalah kebiasaan umat Hindu yang melakukan sembahyang di sana akan pergi ke dua pura yang lain, yakni pura Ranupane dan pura Petirtan. Jadi, pura Mandara Giri Semeru Agung merupakan pura utama diantara dua pura yang lain. Dan benar-benar serasa berada di Bali!

Lokasi: Lumajang bagian Barat, desa Senduro, kec. Senduro

Rabu, 13 April 2011

Loji



Merupakan bangunan peninggalan jaman Belanda. Bangunan tersebut biasanya digunakan untuk tempat beristirahat bagi pejabat Belanda yang berkunjung memantau perkebunan kopi yang dikelola masyarakat setempat. Intinya, saat itu Belanda menjadi mandor dan pribumi menjadi pekerja. Namun, itu dulu karena sekarang tidak lagi.

Bangunan bersejarah tersebut saat masih terlihat kokoh meski jarang ditempati. Di depan bangunan tersebut yang berupa rumah terdapat taman dan gazebo yang biasanya digunakan oleh pengunjung untuk beristirahat dan melihat pemandangan gunung Semeru. Tempatnya sangat teduh dan berhawa segar.

Di sebelah barat juga terdapat wahana bermain dan taman yang cukup luas. Biasanya digunakan untuk outbond oleh para pengunjung. Di sebelahnya juga terdapat lapangan voli yang bisa dimanfaatkan untuk sarana olahraga.

Tak hanya itu saja, di sebelah bawah kita bisa bermain ke sana. Dengan jalanan yang menurun, kita akan menjumpai kali lahar Besuk Sat yang bermata air jernih dan segar. Bahkan di latarnya terdapat gunung Semeru berdiri dengan gagahnya. Di sekeliling sungai, kita juga bisa menghabiskan waktu di antara bebatuan gunung yang besar-besar. Apalagi kalau ketika matahari terbenam, pemandangannya sangat elok.

Lokasi: Lumajang bagian Barat, desa Besuk Sat, kec. Pasrujambe.

Senin, 11 April 2011

Watu Klosot



Disebut Watu Klosot karena memang objek wisata ini berbentuk batu besar seperti papan seluncur sehingga bisa digunakan untuk seluncuran. Dalam bahasa Jawa, seluncur disebut Klosot. Jadi Watu Klosot adalah batu seluncur yang memang bisa digunakan untuk bermain seluncuran jika airnya banyak.

Batu ini sangat besar, luasnya sekitar 15 meter persegi. Di samping kanan kirinya terdapat tebing dengan tanaman sulur dan hijaunya pepohonan khas pegunungan. Lokasi ini dekat dengan Pura Petirtan karena masih dalam satu kawasan. Sebelah timurnya terdapat batu yang mirip Kodok yang berukuran besar.

Keunikan Watu Klosot adalah lempengan batunya menyatu, tidak terpecah sehingga mempunyai pola yang bagus serta terkstur yang lembut. Meski jarang dialiri air, namun batu ini tampak megah dan gagah. Bagi siapa saja yang berada di dalamnya seakan-akan ditelingkup.

Watu Klosot sendiri merupakan pintu gerbang menuju ke objek wisata lainnya seperti Tebing Militer dan Watu Gedek (tebing terakhir di antara jurang lereng Semeru).

Lokasi: Lumajang bagian Barat, desa Tawon Songo, kec. Pasrujambe